Senin, 31 Maret 2014

Download Ebook Masail Diniyyah






Judul : Masa’il Diniyyah
Penyusun : H.Kholil Abou Fateh, Lc. MA.



“Ebook ini didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah untuk memberantas ajaran Wahabi dan faham-faham menyesatkan lainnya. Halal untuk diperbanyak dengan cara apapun dengan tanpa merubah sedikitpun kandungan dimaksud”.


DOWNLOAD EBOOK: (Ada 2 jenis file, yaitu file EXE dan file PDF)

Download Ebook Mafahim Yajibu an Tushahhah



Judul: Mafahim Yajibu an Tushah-hah
Pengarang: Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki Al-Hasani


Mafahim Yujibu an-Tusahhah (Konsep-konsep yang perlu diluruskan) adalah salah satu kitab karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, bersinar layaknya suatu kemilau mutiara. Inilah seorang ulama Sunni yang menantang rekan-rekan senegaranya, kaum Salafi-Wahhabi, dan membuktikan kesalahan doktrin-doktrin mereka dengan menggunakan sumber-sumber dalil mereka.


Karena keberanian intelektualnya inilah, Sayyid Muhammad dikucilkan dan dituduh sebagai “seorang yang sesat”. Beliau pun dicekal dari kedudukannya sebagai pengajar di Masjidil Haram, Makkah. Kitab-kitab karya beliau dilarang, bahkan kedudukan beliau sebagai professor di Umm ul-Qura pun dicabut. Beliau ditangkap dan passport-nya ditahan. Namun, dalam menghadapi semua hal tersebut, Sayyid Muhammad sama sekali tidak menunjukkan kepahitan dan keluh kesah. Beliau tak pernah menggunakan akal dan intelektualitasnya dalam amarah, melainkan menyalurkannya untuk memperkuat orang lain dengan ilmu (pengetahuan) dan tasawwuf.




Bahasa Arab | PDF | Download |

Terjemah Bahasa Indonesia | PDF | Download |


Mengenal Ibn Qayyim Al-Jauziyah, Salah Satu “Tiang” Aqidah Sesat Wahabi

Ia bernama Muhammad ibn Abi Bakr ibn Ayyub az-Zar’i, dikenal dengan nama Ibn Qayyim al-Jawziyyah, lahir tahun 691 hijriyah dan wafat tahun 751 hijriyah. Al-Dzahabi dalam kitab al-Mu’jam al-Mukhtash menuliskan tentang sosok Ibn Qayyim sebagai berikut:
“Ia tertarik dengan disiplin Hadits, matan-matan-nya, dan para perawinya. Ia juga berkecimpung dalam bidang fiqih dan cukup kompeten di dalamnya. Ia juga mendalami ilmu nahwu dan lainnya. Ia telah dipenjarakan beberapa kali karena pengingkarannya terhadap kebolehan melakukan perjalanan untuk ziarah ke makam Nabi Ibrahim. Ia menyibukan diri dengan menulis beberapa karya dan menyebarkan ilmu-ilmunya, hanya saja ia seorang yang suka merasa paling benar dan terlena dengan pendapat-pendapatnya sendiri, hingga ia menjadi seorang yang terlalu berani atau nekad dalam banyak permasalahan” (al-Mu’jam al-Mukhtash).

Sejarah Ringkas Muhammad bin Abdul Wahhab Dan Gerakan Wahhabiyyah


Permulaan munculnya Muhammad ibn Abdul Wahhab ini ialah di wilayah timur sekitar tahun 1143 H. Gerakannya yang dikenal dengan nama Wahhabiyyah mulai tersebar di wilayah Nejd dan daerah-daerah sekitarnya. Muhammad ibn Abdul Wahhab meninggal pada tahun 1206 H. Ia banyak menyerukan berbagai ajaran yang ia anggap sebagai berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Ajarannya tersebut banyak ia ambil atau tepatnya ia hidupkan kembali dari faham-faham Ibn Taimiyah yang sebelumnya telah padam, di antaranya; mengharamkan tawassul dengan Rasulullah, mengharamkan perjalanan untuk ziarah ke makam Rasulullah atau makam lainnya dari para Nabi dan orang-orang saleh untuk tujuan berdoa di sana dengan harapan dikabulkan oleh Allah, mengkafirkan orang yang memanggil dengan “Ya Rasulallah…!”, atau “Ya Muhammad…!”, atau seumpama “Ya Abdul Qadir…! Tolonglah aku…!” kecuali, menurut mereka, bagi yang hidup dan yang ada di hadapan saja, mengatakan bahwa talak terhadap isteri tidak jatuh jika dibatalkan. Menurutnya talak semacam itu hanya digugurkan dengan membayar kaffarah saja, seperti orang yang bersumpah dengan nama Allah, namun ia menyalahinya.

Download Ebook Ratib Al-Haddad

Nama Ratib Al-Haddad diambil dari nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).


Awalnya, Ratib ini disusun oleh Imam Al-Haddad untuk memenuhi permintaan salah seorang murid beliau yaitu ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah mengadakan suatu wirid dan zikir sebagai amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.

Kamis, 27 Maret 2014

Manaqib Al-Imam Shahibur Ratib Quthbil Anfas wan Nibras Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Attas

Nasabnya
Nama beliau adalah Umar bin Abdurrahman bin Agil bin Salim bin Ubaidullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Syeikh al Ghauts Abdurrahman As Seggaf bin Muhammad Maulah Dawilah bin Ali bin Alawi al Ghoyur bin Sayyidina Al Faqih Al Muqaddam Muhammad bin Ali bin Al Imam Muhammad Shahib Mirbath bin Ali bin Alwi bin Muhammad bin Alwi bin Ubaidullah bin Imam Al Muhajir Ahmad bin Isa bin Muhammad An Naqib bin Al Imam Ali al Uraidhi bin Jaafar Ash Shadiq bin Al Imam Muhammad Al Baqir bin Al Imam Ali Zainal Abidin bin Al Imam Husein Sibthi  bin Al Imam Ali bin Abi Thalib dan bin Al Batul Fatimah Az Zahra binti Rasullullah SAW

Mengenal Tokoh-Tokoh "Ulama" Wahabi

NAMA TOKOH “ULAMA” WAHABI
Secara umum, tokoh utama “Ulama” Wahabi adalah “Ulama” yang berdomisili di Arab Saudi dan menduduki posisi jabatan resmi tertentu di Kerajaan atau di Universitas-Universitas Arab Saudi seperti Ummul Qura, Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu Saud, dll.

Generasi Muda Aswaja perlu mengetahui ini agar tidak salah dalam mengutip pendapat mereka baik yang berbahasa Arab maupun Indonesia. Karena, banyak sekali buku-buku mereka yang diterbitkan dan diterjemahkan di Indonesia.


CIRI KHAS “ULAMA” WAHABI
  • Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para “Ulama” Wahabi berkisar pada (a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari empat kata itu dalam setiap fatwa mereka.


Fadhilah Dan Keutamaan Ratib Al-Aththas Dan Ratib Al-Haddad

 RATIB AL-ATHTHAS
Ratib Al-Aththas ini disusun oleh al-Habib Umar bin Abdurrahman al-Attas. Ratib yang dimaksudkan di sini berasal dari kata (rattaba) berarti mengatur atau menyusun. Ratib adalah sesuatu yang tersusun, teratur dengan rapinya. Ratib al-Attas mengandung zikir, ayat-ayat al-Quran dan doa-doa yang telah disusun oleh al-Habib Umar bin Abdul Rahman al-Attas dengan bersumber dari hadits-hadits Nabi SAW yang dibaca pada waktu-waktu tertentu. Istilah Ratib digunakan kebanyakkan di negeri Hadhramaut dalam menyebut zikir-zikir yang biasanya pendek dengan bilangan  zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali).

Keistimewaan Maulid Adh-Dhiya'ul Lami' Bi Dzikri Maulidin Nabiyyi Syaafi'


Kitab Maulid Adh-Dhiyaul Lami’ merupakan kitab yang disusun oleh Al-Hafidh Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidh. Inilah Kitab Maulid mutakhir yang penyusunnya masih dapat kita jumpai untuk dimintai ijazahnya secara langsung. Atau bisa juga kita meminta ijazahnya melalui murid-murid terdekat beliau, seperti Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa (Allah Yarham), Al-Habib Jindan bin Novel dan Al-Habib Ahmad bin Novel.

Dan Alhamdulillah Al-Faqir sudah mendapatkan ijazah Maulid ini langsung dari Habibana Munzir bin Fuad Al-Musawa pada tanggal 16 November 2008 saat kunjungan beliau ke Jogja. Dan pada kesempatan lain melalui Forum Tanya Jawab di Web Majelis Rasulullah SAW, Al-Faqir pernah menanyakan tentang keistimewaan Maulid ini kepada beliau, antara lain:

Kapan Maulid Adh-Dhiyaul lami’ di tulis oleh Guru Mulia Al-Hafidz Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidz ?

Rabu, 26 Maret 2014

Teks Arab & Terjemah Maulid Adh-Dhiyaul Lami'

Maulid Adh-Dhiyaul Lami’


بسم الله الر حمن الر حيم

يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد       حَبِيبِكَ الشَّافِعِ   الْمُشَفَّع

يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد       أَ عْلَى  الْوَ رَ ي رُ تْبَةً   وَ أَرْ فَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد       أَسْمَى  الْبَرَ ايَا  جَاهًا وَ أَوْ سَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      وَ اسْلُكْ   بِنَا رَ بِّ   خَيْرَ  مَهْيَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      وَ عَافِنَا  وَ اشْفِ    كُلَّ   مُوْ جَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      وَ أَصْلِحِ   الْقَلْبَ  وَ اعْفُ  وَ نْفَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      وَا كْفِ الْمُعَادِي وَ اصْرِفْهُ وَرْدَ ع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      نَحُلُّ   فِي  حِصْنِكَ   الْمُمَنَّع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      رَ بِّ  ارْ ضَ عَنَّا رِ ضَاكَ اْلأَ رْ فَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      وَ اجْعَلْ لَنَا فِي الْجِنَانِ  مَجْمَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      رَ افِقْ   بِنَا خَيْرَ  خَلْقِكَ  اجْمَع
يَا رَبِّ  صَلِّ  عَلَى مُحَمَّد      يَا رَ بِّ    صَلِّ  عَلَيْهِ   وَ سَلِّمْ

اللهـم صـل وسـلم وبارك علـيه وعلـى آلـه


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

Kekasih- Mu pemilik syafa’at yang dilimpahi syafa’at- Mu.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

Semulia-mulia ciptaan, dalam keagungan dan derajatnya.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

Makhluk yang termulia kedudukannya, melebihi segenap ciptaan.

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

Jalankanlah kami Wahai Tuhan ke jalan yang paling benar (jalan nabi- Mu).

Ya Allah limpahkanlah shalawat atas Muhammad,

Sembuhkanlah kami dari segala Keluhan penyakit,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Perbaikilah Hati dan ma’afkanlah, dan berilah kami (segala yang) manfa’at,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Bentengilah dari yang sedang memusuhi kami dan hindarkanlah kami dari musuh yang akan datang kepada kami,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Kami berlindung di dalam Benteng- Mu Yang Melindungi dari segala gangguan,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Ya Allah Ridhoilah kami dengan Keridhoan- Mu Yang Agung,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Jadikanlah kami berkompul dengan Nabi- Mu di Surga,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Jadikanlah kami selalu berdampingan dengan Sebaik-baik Ciptaan- Mu,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atas Muhammad,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat atasnya serta Salam Sejahtera,

Ya Allah Limpahkanlah Shalawat dan Salam serta Keberkahan Padanya dan Pada Keluarganya,

Senin, 24 Maret 2014

Manaqib Al-Hafidh Al-Musnid Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim

Beliau dilahirkan sebelum fajar hari Senin, 4 Muharram 1383 H / 27 Mei 1963M di Kota Tarim. Di kota yang penuh berkah inilah beliau tumbuh dan menerima didikan agama serta menghafal kitab suci al-Quran dalam keluarga yang terkenal iman, ilmu dan akhlak yang luhur. Guru pertamanya sudah tentu ayah beliau yaitu Habib Muhammad bin Salim yang juga merupakan Mufti Kota Tarim al-Ghanna itu.

Nasab
Beliau ialah Habib Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abdullah putera dari Abi Bakr putera dari Aidarus putera dari Hussein putera dari Syeikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari Abdullah putera dari Abdul Rahman putera dari Abdullah putera dari Syeikh Abdul Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Dawilah putera dari Ali putera dari Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari Ali putera dari Muhammad Shahib Mirbat putera dari Ali Khali Qasam putera dari Alawi putera dari Muhammad putera dari Alawi putera dari Ubaidillah putera dari Imam al-Muhajir Ahmad putera dari Isa putera dari Muhammad putera dari Ali al-Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari Ali Zainal Abidin putera dari Hussein sang cucu lelaki, putera dari pasangan Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah az-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w.

Manaqib Al-Imam Al-Quthb Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad (Shahiburratib)

Imam Al-Allamah Al-Quthb Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad, lahir hari Rabu, Malam Kamis tanggal 5 Bulan Syafar 1044 H di Desa Sabir di Kota Tarim, wilayah Hadhromaut, Negeri Yaman.

Nasabnya
Beliau adalah seorang Imam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwy Al-Hadad bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwy bin Ahmad bin Abu Bakar Al–Thowil bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad Al-Faqih bin Abdurrohman bin Alwy bin Muhammad Shôhib Mirbath bin Ali Khôli’ Qosam bin Alwi bin Muhammad Shôhib Shouma’ah bin Alwi bin Ubaidillah bin Al-Muhâjir Ilallôh Ahmad bin Isa bin Muhammad An-Naqîb bin Ali Al-Uraidhi bin Imam Jakfar Ash-Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam As-Sibth Al-Husein bin Al-Imam Amirul Mukminin Ali bin Abi Tholib suami Az-Zahro Fathimah Al-Batul binti Rosulullah Muhammad SAW.

Sabtu, 22 Maret 2014

Cincin Perak di Jari Kelingking

Murobby Ruuhy Al-Habib Munzir bin Fuad Al-Musawa pernah ditanya tentang hukum memakai cincin perak, beliau menjawab : "Berpuluh-puluh hadits shahih dalam Shahih Bukhari, Muslim, Tirmidzi dll menjelaskan hal itu (cincin di jari kelingking)". Sebagaimana diriwayatkan bahwa Cincin Rasul saw itu terbuat dari perak dan Rasul saw memakai cincin di tangan kanannya.

Dalam riwayat Imam Tirmidzi juga dijelaskan bahwa Cincin itu kemudian dipakai oleh Sayyidina Abubakar Asshiddiq ra, lalu kemudian dipakai Sayyidina Umar ra, lalu ketangan Sayyidina Utsman bin Affan ra, lalu terjatuh ke sumur Aris. (Assyama’il Imam Tirmidziy hadits no.95).